Air Seni Jernih, Ginjal Belum Tentu Aman - Sumber Majalah Fronliners
Lazimnya, air seni yang berwarna jerih menandakan ginjal Anda dalam kondisi baik. Bagaimana warna air seni Anda hari ini? Namun, Belakangan diketahui, warna air seni nggak lagi bisa dijadikan penanda baik atau buruknya kondisi ginjal kita.
Seperti yang kita ketahui, ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi mengatur volume air dalam tubuh agar sesuai dengan kebutuhan. Air yang berlebih dalam tubuh secara otomatis akan dikeluarkan oleh ginjal. Sebaliknya jika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan menahan pengeluaran cairan agar nggak berlebih. Fungsi ginjal lainnya yang nggak kalah penting adalahmengeluarkan racun yang diproduksi oleh tubuh. Dengan fungsi yang demikian ginjal menjadi salah satu organ tubuh yang vital.
Warna urin nggak selalu akurat dijadikan patokan kesehatan ginjal. Jika Anda minum banyak maka urin berwarna jernih. Sementara gangguan yang menyerang ginjal nggak melulu disebabkan kurang mengkonsumsi air putih. Gangguan ginjal juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang berdampak pada kerusakan ginjal seperti penyakit tekanan darah tinggi, Diabetes Mellitus, adanya sumbatan pada saluran kemih (Batu, tumor, penyempitan/struktur), kelainan autoium, misalnya lupus eritematosus sistemik, kanker, kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease), serta rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi (glomerulonephritis).
Gangguan ginjal yang dibiarkan berpotensi menimbulkan gagal ginjal. Kondisi tersebut adalah dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin.
Terganggunya fungsi ginjal juga berdampak pada semua system dalam tubuh, darah berkurang, kulit gatal, pencernaan terganggu sehingga mengakibatkan mual, muntah tidak dapat makan, serta paru tertimbun air karena air tidak dapat keluar.
Cara yang juga sederhana untuk mengetahui kondisi ginjal kita adalah dengan melihat jumlah air seni yang keluar. Pada kondisi normal dalam waktu 24 jam, volume air seni yang keluar antara 1000-1500 cc. Volume tersebut berlaku untuk pria dan wanita.
Pemeriksaan lain yang lebih ilmiah dalah dengan memeriksa kadar kreatinin dalam darah. Kenapa diukur melalui kreatinin, karena kreatinin merupakan zat yang hanya dibuang oleh ginjal, nggak organ tubuh lainnya. Jika zat tersebut naik, maka fungsi ginjal pun harus diwaspadai. Kadar kreatin akan meningkat jika kita kurang mengkonsumsi air putih. Tingkat akurasi yang lebih tepat adalah dengan pemeriksaan darah. Jadi, jika Anda ingin mengetahui kondisi ginjal dengan lebih akurat, dianjurkan untuk memeriksakan air seni secara periodik (6 bulan atau 1 tahun sekali) ke rumah sakit atau poliklinik.
Lazimnya, air seni yang berwarna jerih menandakan ginjal Anda dalam kondisi baik. Bagaimana warna air seni Anda hari ini? Namun, Belakangan diketahui, warna air seni nggak lagi bisa dijadikan penanda baik atau buruknya kondisi ginjal kita.
Seperti yang kita ketahui, ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi mengatur volume air dalam tubuh agar sesuai dengan kebutuhan. Air yang berlebih dalam tubuh secara otomatis akan dikeluarkan oleh ginjal. Sebaliknya jika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan menahan pengeluaran cairan agar nggak berlebih. Fungsi ginjal lainnya yang nggak kalah penting adalahmengeluarkan racun yang diproduksi oleh tubuh. Dengan fungsi yang demikian ginjal menjadi salah satu organ tubuh yang vital.
Warna urin nggak selalu akurat dijadikan patokan kesehatan ginjal. Jika Anda minum banyak maka urin berwarna jernih. Sementara gangguan yang menyerang ginjal nggak melulu disebabkan kurang mengkonsumsi air putih. Gangguan ginjal juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang berdampak pada kerusakan ginjal seperti penyakit tekanan darah tinggi, Diabetes Mellitus, adanya sumbatan pada saluran kemih (Batu, tumor, penyempitan/struktur), kelainan autoium, misalnya lupus eritematosus sistemik, kanker, kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease), serta rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi (glomerulonephritis).
Gangguan ginjal yang dibiarkan berpotensi menimbulkan gagal ginjal. Kondisi tersebut adalah dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin.
Terganggunya fungsi ginjal juga berdampak pada semua system dalam tubuh, darah berkurang, kulit gatal, pencernaan terganggu sehingga mengakibatkan mual, muntah tidak dapat makan, serta paru tertimbun air karena air tidak dapat keluar.
Cara yang juga sederhana untuk mengetahui kondisi ginjal kita adalah dengan melihat jumlah air seni yang keluar. Pada kondisi normal dalam waktu 24 jam, volume air seni yang keluar antara 1000-1500 cc. Volume tersebut berlaku untuk pria dan wanita.
Pemeriksaan lain yang lebih ilmiah dalah dengan memeriksa kadar kreatinin dalam darah. Kenapa diukur melalui kreatinin, karena kreatinin merupakan zat yang hanya dibuang oleh ginjal, nggak organ tubuh lainnya. Jika zat tersebut naik, maka fungsi ginjal pun harus diwaspadai. Kadar kreatin akan meningkat jika kita kurang mengkonsumsi air putih. Tingkat akurasi yang lebih tepat adalah dengan pemeriksaan darah. Jadi, jika Anda ingin mengetahui kondisi ginjal dengan lebih akurat, dianjurkan untuk memeriksakan air seni secara periodik (6 bulan atau 1 tahun sekali) ke rumah sakit atau poliklinik.
Tag :
Info Kesehatan